Setelah kita membahas mengenai kabel Twisted Pair( UTP/STP). Ada sebuah
tekhnologi yang kemungkinan besar akan terus terpasang dikarenakan
kemampuangnya dalam menghantar sangatlah baik. dapat digunakan dalam jaringan
yang sangat besar, dengan ukuran data yang besar dan jarak yang sangat jauh.
Berbeda dengan Twisted Pair dan Coaxial Cable yang sangat terpengaruh terhadap
jarak / panjang kabel yang digunaka. Adapun kabel yang akan kita bahas kali ini
adalah kabel Serat Optic ( Fiber Optic Cable)
Kabel Serat Optic pertama kali idenya di
cetuskan oleh seorang ilmuwan yang sangat ternama yaitu Albert
Enstein, Pada tahun 1917 dengan Theorynya tentang Emisi Terangsang(
Stimulated Emission Theory) yang menceritakan mengenai keberadaan atom dalam
tingkatan yang tinggi.
Dalam perkembangannya, pada tahun
1970 imuwan dari corning glass work yaitu, Donald Keck, Piter Schultz, dan
Robert Maurer melaporkan penemuan mengenai serat optik yang memenuhi standar
yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas paling murni tersebut terdiri
atas gabungan silica dalam tahap uap dan mampu mengurangi redaman cahaya kurang
dari 20 dB/Km. Pada tahun 1972, tim ini menemukan gelas dengan redaman cahaya
hanya 4 dB/Km. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell
Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan
semikonduktor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua
penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan serat
optik.
Pada tahun 1973
Proses Chemical vapor deposition John MacChesney dan Paul O. Connor dari Bell
Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang
memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat
diproduksi masal ke dalam serat optik yang mempunyai redaman sangat kecil.
Tahun 1975, Insinyur dari Laser Diode Labs mengembangkan semikonduktor laser
komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar. Tahun 1977,
Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optik untuk pertama kalinya yang
membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia,
California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs
mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5
mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station. Inilah pertama
kalinya kabel serat optic digunakan sebagai alat bantu komunikasi. pada
saat sekarang ini kabel serat optic bukan hanya dapat menghubungkan antara
gedung dengan gedung, kota dengan kota , negara dengan negara bahkan kabel
serat optic telah mengubungkan benua yang satu dengan benua lainnya melewati
samudera yang luas.
Sedangkan sejarah serat
optik di Indonesia diawali dan dimotori oleh BPPT (IPTEK-NET), UI, LAPAN &
ITB, kegiatan ini dimulai pada tahun 1992. Selang beberapa tahun kemudian,
berkembanglah jaringan yang lebih professional dan komersial yang dilakukan
oleh beberapa operator jaringan.
Itu lah gambaran mengenai sejarahnya kabel serat optic, lalu
bagaimana dan apa seh yang dimaksud kabel serat optic dn penggunaannya dalam
jaringan?
Jenis Jenis Kabel Serat Optic berdasarkan cara
penghantaranya yaitu :
1. Single Mode
serat optik dengan core yang sangat
kecil, sekitar 8 mikro meter. Besar diameternya mendekati panjang gelombang,
sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding
cladding. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Ia hanya
mengirim satu sinyal pada waktu yang sama.
2. Multi mode
untuk jenis kabel Serat Optic Multimode
ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Multi mode step index: serat optik dengan diameter
core yang sedikit lebih besar dibanding
single mode, sekitar 10 mikro
meter. Ukuran tersebut membuat laser di dalamnya terpantul di dinding cladding,
yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. Kabel
jenis ini dapat megirimkan data yang berbeda pada saat yang bersamaan. Namun,
jika kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer, kabel multi mode
hanya mampu menjangkau kurang dari 550 meter.
b. Multimode grade index: serat optik dengan diameter core
yang terbesar, dibanding dua jenis serat optik lainnya. Jenis yang satu ini
tidak terlalu banyak digunakan.
Mengapa penemuan kabel FO, dapat dibilang merupakan hal yang
revolusioner di bidang telekomunikasi? Di bawah ini, beberapa keuntungan
menggunakan FO dibanding kabel tembaga, antara lain:
1. Harga kabel FO memang lebih mahal. Namun, untuk pemakaian yang sangat
panjang, ia menjadi lebih murah dibanding kabel tembaga.
2. Kabel FO sangat menghemat ruang, karena wujudnya yang begitu tipis.
Cahaya (sebagai sarana pembawa informasi dalam sistem FO) dapat membawa informasi dalam jumlah besar. Ia dapat mengangkut hingga hitungan gigabit per detik. Contoh, kabel fiber berukuran 0.75 inci memiliki kecepatan yang sama dengan 20 kabel tembaga.
3. Kabel FO tidak terpengaruh dengan gelombang elektromagnetik dan sinyal radio. Sehingga, kualitas data yang dihasilkan lebih jernih.
4. Kabel FO menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dibanding sistem konvensional. Sinyal sistem ini tidak dapat diambil alat lain, kecuali alat yang telah disetujui bersama.
5. Tingkat kehilangan sinyal lebih kecil daripada kabel tembaga.
FO memungkinkan pengiriman informasi dalam jarak jauh, sekalipun.
6. Tidak mudah terbakar, karena tidak menggunakan sinyal elektronik seperti kabel tembaga.
2. Kabel FO sangat menghemat ruang, karena wujudnya yang begitu tipis.
Cahaya (sebagai sarana pembawa informasi dalam sistem FO) dapat membawa informasi dalam jumlah besar. Ia dapat mengangkut hingga hitungan gigabit per detik. Contoh, kabel fiber berukuran 0.75 inci memiliki kecepatan yang sama dengan 20 kabel tembaga.
3. Kabel FO tidak terpengaruh dengan gelombang elektromagnetik dan sinyal radio. Sehingga, kualitas data yang dihasilkan lebih jernih.
4. Kabel FO menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dibanding sistem konvensional. Sinyal sistem ini tidak dapat diambil alat lain, kecuali alat yang telah disetujui bersama.
5. Tingkat kehilangan sinyal lebih kecil daripada kabel tembaga.
FO memungkinkan pengiriman informasi dalam jarak jauh, sekalipun.
6. Tidak mudah terbakar, karena tidak menggunakan sinyal elektronik seperti kabel tembaga.
Setiap perkembangan dari teknologi, pasti memiliki kekurangan masing-masing.
Ada beberapa faktor yang menghambat efektifitas kerja FO, antara lain:
Seperti saluran komunikasi lainnya, ada saat dimana sinyal yang dihasilkan
melemah. Misalnya, dispersion yang dapat mengurangi kapasitas informasi yang
diangkut. Serat lebih susah untuk disambung dibandingkan saluran biasa. Ujung
sambungan serat harus dicocokkan dengan akurat, untuk menghasilkan saluran yang
jernih. Sistem FO memakan biaya yang lebih besar.
Silahkan Tinggalkan Komentar tentang artikel ini
Comments for blogger! brought to you by Dunia Pendidikan , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
0 Tanggapan:
Post a Comment