Saturday, July 13, 2013

Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan

Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Sebelumnya kami mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa 1434 H . Tidak terasa satu tahun kita telah meninggalkan Ramadhan 1433 H dan kita telah satu tahun diberi kenikmatan Allah Subhanahu Wa'ala kesehatan sehingga kita Insya Allah akan menjumpai tamu agung yaitu Ramadhan.

Puasa adalah menurut syariat dalam agama kita ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti halnya makan, minum, hubungan kelamin, dan lain-lain) dan dimulai semenjak mulai terbitnya fajar di pagi hari sampai dengan terbenamnya matahari, disertai niat ibadah ikhlas hanya kepada Allah, karena mengharapkan ridho-Nya serta menyiapkan diri dengan baik dalam rangka meningkatkan takwa kepada Allah Ta'ala. Itulah sedikit pengertian puasa yang bisa saya simpulkan.

Allah telah mensyariatkan kewajiban puasa Ramadhan ini bagi setiap pemeluk Agama Allah yaitu Agama Islam ini. Dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang tentunya di bulan Ramadhan akan seringkali diulang-ulang dalam kajian, dalam kuliah subuh, kultum tarawih tentunya para ustadz, kyai akan sering melafalkan ayat 183 Surat Al-Baqarah ini yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
. Sebuah kewajiban bagi kita semua untuk melaksanakannya. Bila tidak ada halangan dan tidak mengerjakan puasa Ramadhan bagi baginya adalah dosa.

manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan, keutamaan hikmah puasa Ramadhan

Banyak hikmah keutamaan puasa Ramadhan serta juga manfaat puasa bagi kesehatan yang dapat kita peroleh di Bulan Ramadhan ini. Diantara keutamaan hikmah puasa ramadhan yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
  • "Semua amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena dia itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai." (HR. Bukhari (1904) dan Muslim (1151).
  • "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari (1900) dan Muslim (760).
Demikian beberapa hadist tentang keutamaan puasa Ramadhan yang telah disabdakan oleh Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam.

Selain puasa Ramadhan mempunyai hikmah yang banyak, manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan juga tidak sedikit. Berikut beberapa manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan :
  1. Dengan kita menjalankan puasa dan khusunya puasa ramadhan ini akan mengistirahatkan organ pencernaan dan perut dari kelelahan kerja yang terus menerus dalam sehari-hari tanpa istirahat, mengeluarkan sisa makanan dari dalam tubuh, memperkuat badan.
  2. Dengan kita menjalankan puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi (kolesterol jahat), kegemukan dan juga penyakit hipertensi.
  3. Dengan kita berpuasa maka hal tersebut akan trut membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua dalam sejarah peradaban manusia. Dengan puasa, berarti kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga hal ini akan menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
  4. Dengan berpuasa juga akan mendorong peremajaan dan juga pergantian sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru. Sehingga sel-sel tubuh akan mengalami proses peremajaan yang lebih cepat daripada biasanya.
  5. Dalam keadaan kita berpuasa ternyata hal tersebut juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Dengan kenaikan yang cukup signifikan hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kekebalan tubuh kita.
  6. Tatkala kita sedang menjalankan ibadah puasa, maka keadaan psikologi kita akan lebih tenang daripada keadaan tidak sedang berpuasa. Keadaan jiwa yang tenang, tidak dipenuhi amarah maka hal tersebut akan dapat menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh kita. Seperti kita ketahui bahwasannya Rasulullah juga melarang kita untuk marah, ternyata dalam kondisi marah akan terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah denyut jantung. Adrenalin juga dapat menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, penyakit jantung dan otak seperti stroke,dan juga penyakit jantung koroner, dan lainnya
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai Manfaat Puasa Untuk Kesehatan - manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan. Yang tersebut hanya sedikit manfaat puasa bagi ksehatan serta hikmah keutamaan puasa ramadhan yang kita ketahui. Tentunya ada lebih banyak manfaat puasa, hikmah serta keutamaan puasa Ramadhan yang belum bisa kita sebagai manusia membuka tabir dari disyariatkannya kewajiban puasa ramadhan ini bagi kaum Muslim. Karena keterbatasan serta kecilnya pengetahuan serta ilmu kita dibandingkan IlmuNya Allah Ta'ala.

Askep Depresi

Askep Depresi - Depresi merupakan gangguan dalam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan. 

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Demikian yang dimaksud denganpengertian depresi itu sendiri.

Setelah kita mengenal akan depresi menurut terminologi medis, pada Blog Keperawatan akan mencoba sharing sedikir mengenai askep depresi dan semoga dengan adanya askep depresi ini bisa berguna serta dapat memberikan manfaat.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan depresi maka tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pengkajian dan data yang dikaji untuk pertama kali adalah data subyektif dan juga data obyektif.

askep depresi, Blog Keperawatan

Data subyektif yang biasanya di dapat pada pengkajian askep depresi adalah : 
  1. Tidak bisa mengungkapkan pendapat dan malas untuk berkomunikasi.
  2. Mudah tersinggung dan juga ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada suatu hal.
  3. Merasakan hidup sendiri, tidak berguna dan putus asa.
Data obyektif yang didapat saat pengkajian askep depresi diantaranya yaitu :
  1. Ekspresi wajah murung dan tidak bersemangat.
  2. Tampak malas, lelah, kurang nafsu makan.
  3. Mudah tersinggung dan mudah marah.
  4. Daya konsentrasi menurun.
Setelah kita melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan pasien depresi langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan diagnosa keperawatan.

Diagnosa Keperawatan yang muncul pada pasien dengan depresi adalah resiko mencederai diri sendiri berhubungan dengan depresi.
Tujuan yang diharapkan : Pasien tidak mencederai diri sendiri serta dapat membina hubungan saling percaya.
Intervensi Keperawatan pasien dengan depresi diantaranya yaitu :
  1. Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah, baik verbal dan non verbal, selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
  2. Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
  3. Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.
  4. Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
  5. Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
  6. Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.
  7. Klien dapat menggunakan koping adaptif
  8. Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
  9. Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
  10. Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
  11. Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
  12. Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
  13. Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih.
  14. Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai askep depresi dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat.

Depresi.

Dalam dunia medis hal yang berkaitan dengan depresi memang banyak hal dapat digali. Karena masalah depresi ini bila dibiarkan berlarut-larut maka akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jiwa kita. Kali ini Blog Keperawatan akan mencoba sharing sedikit mengenai apa yang dimaksud dengan depresi dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Depresi adalah gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan. Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik seperti halnya rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik seperti halnya : anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Demikian kurang lebih dari pengertian depresi.

depresi, pengertian depresi, Blog Keperawatan

Seseorang yang mengalami depresi merasa energinya sangat berkurang sehingga tidak mampu melakukan aktibitas apapun, malas, melihat dengan cara pandang yang negatif, melihat tidak ada lagi yang berharga pada dirinya, dan seolah-olah hal tersebut tiada akhir. Hati-hati karena depresi ini juga merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

Penyebab depresi juga beragam bentuknya. Beberapa hal dari penyebab depresi adalah :
  1. Faktor herediter serta genetik.
  2. Faktor neurologik. Disebut juha faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin.
  3. Faktor fisik.
  4. Faktor psikobiologi.
Depresi ini juga bisa dicetuskan karena beberapa hal. Pencetus depresi karena adanya faktor trauma fisik dan juga karena faktor psikologi.
Yang termasuk dalam kategori pencetus depresi karena faktor fisik diantaranya yaitu :
  • Penyakit infeksi.
  • Pembedah­an.
  • Kecelakaan.
  • Persalinan .
Sedangkan yang masuk sebagai faktor pencetus depresi karena faktor psikologi adalah :
  • Kehilangan kasih sayang.
  • Kehilangan harga diri.
  • Akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. tetapi bila dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penangan yang tepat tentunya depresi ini akan berpengaruh kepada kesehatan jiwa seseorang.

Demikian tadi sahabat-sahabat semuanya sedikit mengenai depresi dan semoga hal mengenaigangguan depresi ini akan bisa berguna serta dapat memberikan manfaat dan juga menambah pengetahuan kita dalam bidang kesehatan ini. Dan bila ingin melihat depresi dari faktor keperawatan maka sahabat bisa membacanya mengenai askep pasien depresi dan semoga pula akan bermanfaat.

Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

Faktor Yang Mempengaruhi NyeriNyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Demikian pengertian nyeri dari Brunner & Suddarth, 2002. Nyeri ini hanya dapat dirasakan oleh diri seseorang tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, dan mencakup akan pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan juga perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan secara fisiologikal.

Nyeri merupakan hal yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap nyeri. Bagi seorang perawat ataupun tenaga kesehatan yang lain harus mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi nyeri tersebut dalam menghadapi pasien / klien yang mengalami nyeri. Hal ini sangat penting dalam pengkajian nyeri yang akurat dan memilih terapi nyeri yang baik. Pada kesempatan ini Blog Keperawatan akan menshare sedikit mengenai faktor yang mempengaruhi nyeri dan semoga bisa berguna serta bermanfaat.

faktor yang mempengaruhi nyeri, Blog Keperawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri ada beberapa macam. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri dan diantaranya yaitu :
  1. Usia. Usia dalam hal ini merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa (Potter & Perry (1993). Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara kedua kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana anak dan orang dewasa bereaksi terhadap nyeri. Anak-anak kesulitan untuk memahami nyeri dan beranggapan kalau apa yang dilakukan perawat dapat menyebabkan nyeri. Anak-anak yang belum mempunyai kosakata yang banyak, mempunyai kesulitan mendeskripsikan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tua atau perawat. Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi (Tamsuri, 2007).
  2. Jenis Kelamin. Faktor jenis kelamin ini dalam hubungannya dengan faktor yang mempengaruhi nyeri adalah bahwasannya laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara signifikan mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. Penelitian yang dilakukan Burn, dkk. (1989) dikutip dari Potter & Perry, 1993 mempelajari kebutuhan narkotik post operative pada wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria.
  3. Budaya. Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri (Calvillo & Flaskerud, 1991).Mengenali nilai-nilai budaya yang memiliki seseorang dan memahami mengapa nilai-nilai ini berbeda dari nilai-nilai kebudayaan lainnya membantu untuk menghindari mengevaluasi perilaku pasien berdasarkan harapan dan nilai budaya seseorang. Perawat yang mengetahui perbedaan budaya akan mempunyai pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan akan lebih akurat dalam mengkaji nyeri dan respon-respon perilaku terhadap nyeri juga efektif dalam menghilangkan nyeri pasien (Smeltzer& Bare, 2003).
  4. Keluarga dan Support Sosial. Faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah kehadiran dari orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan nyeri sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting untuk anak-anak dalam menghadapi nyeri (Potter & Perry, 1993).
  5. Ansietas ( Cemas ). Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan meningkatkan nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua keadaaan. Riset tidak memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara ansietas dan nyeri juga tidak memperlihatkan bahwa pelatihan pengurangan stres praoperatif menurunkan nyeri saat pascaoperatif. Namun, ansietas yang relevan atau berhubungan dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. Ansietas yang tidak berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi pasien dan secara aktual dapat menurunkan persepsi nyeri. Secara umum, cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mengarahkan pengobatan nyeri ketimbang ansietas (Smeltzer & Bare, 2002).
  6. Pola koping. Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawatan di rumah sakit adalah hal yang sangat tak tertahankan. Secara terus-menerus klien kehilangan kontrol dan tidak mampu untuk mengontrol lingkungan termasuk nyeri. Klien sering menemukan jalan untuk mengatasi efek nyeri baik fisik maupun psikologis. Penting untuk mengerti sumber koping individu selama nyeri. Sumber-sumber koping ini seperti berkomunikasi dengan keluarga, latihan dan bernyanyi dapat digunakan sebagai rencana untuk mensupport klien dan menurunkan nyeri klien.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai hal-hal yang berkaitan dengan nyeri dan semoga dapat berguna serta dapat memberikan manfaat.

Diet bagi Penderita Kolesterol Tinggi

Diet bagi Penderita Kolesterol Tinggi Kolesterol terlebih lagi kolesterol jahat adalah salah satu faktor pencetus timbulnya penyakit jantung koroner. Nah untuk kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share sedikit mengenai diet untuk menurunkan kolesterol tinggi. Karena bila kolestrol ini dibiarkan lama maka akan banyak timbul penyakit di kemudian harinya.

Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa bertambah jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan makanan sejenis junkfood. Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Diet Penderita Kolesterol Jahat

Pembagian kolesterol secara garis besar dalam bidang kesehatan umum kita kenal dengan kolesterol jahat, kolesterol baik, dan juga trigeserid. Kolesterol baik atau istilah medisnya HDL ( High Density Cholesterol ) mempunyai fungsi untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang. Sedangkan Kolesterol jahat LDL ( Low Density Cholesterol ) membawa kolesterol dari hati dan melepaskannya ke dinding pembuluh darah, akibatnya bisa terjadi penumpukan / plak di dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Trigliserida merupakan jenis lemak lainnya yang terdapat dalam makanan.

Tentunya yang akan dibahas kolesterol tinggi ini adalah lebih khusus kepada kolsterol jahat. Berikut adalah beberapa tips diet pasien dengan kolesterol yang tinggi diantaranya yaitu : 
  1. Konsumsi makanan rendah kolesterol. Kolesterol merupakan hasil dari produk khas hewani, maka diet jenis ini dianjurkan mengurangi konsumsi produk hewani yang kaya akan kolesterol seperti contohnya adalah otak, jeroan, kuning telur, daging merah yang berlemak, dan lemak hewani. Kurangi pula akan penggunaan lemak jenuh. Makanan yang berasal dari hewan, seperti susu, keju, daging, margarin, atau keju, biasanya mengandung lemak jenuh.
  2. Tingkatkan konsumsi ikan daripada daging. Bagi kebanyakan masyarakat kita lebih suka makan daging daripada makan ikan. Padahal kandungan Asam lemak Omega 3 yang terdapat dalam ikan berperan dalam membentuk prostasiklin yang akan mencegah penyakit jantung koroner, dan meningkatkan pelebaran pembuluh darah. Anjuran yang baik untuk kesehatan dalam hal mengkonsumsi ikan adalah 2-3 kali per minggu Dan semoga kita bisa memulai menyukai makanan yang berbagai jenis ikan untuk kedepannya.
  3. Tingkatkan konsumsi serat. Khususnya serat yang larut air, karena menghambat penyerapan kolesterol di dinding usus. Contoh sayuran dan buah yang tinggi serat larut air seperti: labu siam, terong, oyong, lobak, melon, semangka, belimbing dan jambu. Gunakan makanan tinggi serat larut air seperti: agar-agar, rumput laut, kolang-kaling, cincau, sebagai camilan menggantikan kue-kue tinggi karbohidrat. Penelitian menunjukkan, konsumsi kacang-kacangan setiap hari selama enam minggu bisa mengurangi kolesterol hingga 10 persen. Sehingga makanan tersebut bisa masuk dalam kategori makanan penurun kolesterol. Dan sebaliknya pula ada beberapa jenis makanan yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah kita. Mungkin mengenai makanan yang meningkatkan kadar kolesterol akan dibahas dalam postingan yang lain lagi.
  4. Konsumsi Susu Kedelai. Susu jenis ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber kalsium dan fosfor sebagai pengganti susu sapi. Termasuk dalam hal ini adalah bahan makanan kedelai. Food and Drug Administration AS merekomendasikan konsumsi protein kedelai minimal 25 gram setiap hari untuk mengurangi kolesterol. Ada banyak pilihan makanan berbasis kedelai yang tersedia di sekitar kita, mulai dari tahu, tempe, hingga susu kedelai.
  5. Pengolahan bahan makanan yang benar dan tepat. Yang tak kalah penting dalam menjaga kadar kolesterol tetap normal adalah pengolahan makanan. Meski makanan yang dipilih sudah berkolesterol rendah, kalau dimasak dengan minyak yang mengandung minyak jenuh, tetap saja makanan itu mengandung kolesterol tinggi. Proses pengolahan makanan yang disarankan adalah dengan cara dikukus, bakar, atau rebus. Bila sudah terbiasa makanan yang digoreng, kurangi porsinya atau pilih cara masak dengan menumis yang memakai minyak dalam jumlah sedikit. Sehingga makanan yang kita olah adalah termasuk dalam makanan penurun kolesterol
Demikian tadi sahabat-sahabat sedikit mengenai tips diet sehat penderita kolesterol tinggi dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat. Kepada orang yang sedang mengalami sakit jantung dan faktor resikonya yang didapatkan salah satunya adalah kolesterol ini maka diperlukan suatu diet khusus jantung dengan koelsterol tinggi pula. Dan hal ini pun perlu dibicarakan lebih lanjut dengan dokter jantung dan juga dengan ahli gizi pula untuk membantu memberikan gambaran mengenai diet jantung yang sehat.

Selain kita perlu untuk mengetahui akan tips diet bagi penderita kolestrol tinggi, kita juga membutuhkan akan informasi kesehatan mengenai berbagai macam makanan dan buah penurun kolesterol. Bagi sahabat-sahabat yang ingin mengetahui akan makanan penurun kolesterol sahabat bisa mendapatkannya di sini yaitu di Makanan Sehat Penurun Kolesterol dan semoga pula bisa memberikan manfaat serta berguna bagi sahabat-sahabat semuanya.

Tehnik Cara Pemberian Obat

Tehnik Cara Pemberian Obat Bagi setiap tenaga kesehatan yang dalam kesehariannya berhubungan dengan pemberian obat, maka tentunya tehnik dan macam cara pemberian obat harus sudah dikuasai secara benar dan tepat. Karena pemberian obat yang tepat akan banyak membantu pasien-pasien yang membutuhkan kesembuhan dari sakit atau pun penyakit yang sedang dialaminya. 

Pada pembahasannya yang terdahulu mengenai artikel pemberian obat telah diterangkan bagaimana cara obat masuk ke dalam tubuh pasien dan juga macam-macam pemberian obat yang beragam tersebut. Maka kali ini Dunia Pendidikan akan mencoba sharing sedikit mengenai pengetahuan tehnik cara pemberian obat yang tentunya kita semuanya juga perlu mengetahuinya. Tehnik Pemberian yang tepat baik dalam dosis dan waktu pemberian akan mempercepat kesembuhan. Sebaliknya pemberian obat yang salah akan dapat berbahaya dan bukannya sembuh malahan bisa menimbulkan masalah baru lagi.


Tehnik Cara Pemberian Obat

Pemberian obat ikut juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik obat (di seluruh tubuh) atau efek lokal obat (setempat) dan keadaan pasien serta sifat-sifat fisiko-kimiawi obat, dapat dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat. Termasuk juga dalam hal pemberian obat Antibiotik dosis dan cara pemberiannya perlu sekali diperhatikan. Pemberian obat yang tepat dan benar baik dalam dosis dan caranya masuk dalam hal faktor yang memepercepat kesembuhan pasien itu sendiri.

Ada beberapa jenis obat yang diberikan dengan cara yang berbeda, berikut adalah beberapa macam tehnik pemberian obat diantaranya yaitu : 
  1. Pemberian Obat Secara Oral.
  2. Pemberian Obat Secara Sublingual.
  3. Pemberian Obat Secara Inhalasi.
  4. Pemberian Obat Secara Rektal
  5. Pemberian Obat Secara Pervaginam.
  6. Pemberian Obat Secara Perenteral.
  7. Pemberian Obat Secara Topikal/lokal.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara oral adalah :
  1. Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.
  2. Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam memberikannya.
  3. Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).
  4. Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat kerjanya
  5. Dapat juga untuk mencapai efek lokal yang diinginkan dan dikehendaki contohnya adalah : obat cacing, obat diagnostik untuk pemotretan lambung - usus (pemeriksaan diagnostik).
  6. Baik sekali untuk mengobati infeksi usus
  7. Bentuk sediaan oral diantaranya yaitu : Tablet, Kapsul, Obat hisap, Sirup dan Tetesan.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara Sublingual adalah :
  1. Pemberian Obat dengan cara ditaruh dibawah lidah.
  2. Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.
  3. Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien serangan Jantung dan juga penyakit asma.
  4. Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut.
  5. Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.
  6. Bentuknya tablet kecil atau spray, contohnya adalah : Isosorbid Tablet ( ISDN ).
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara Inhalasi adalah :
  1. Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan
  2. Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan
  3. Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik. Bentuk inhalasi ini bisa dalam wadah yang diberi tekanan dan mengandung zat pemancur (aerosol, contohnya yaitu : Alupent Metered Aerosol ).
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara Rektal yaitu :
  1. Pemberian obat melalui rectal adalah maksudnya pemberian obat melalui dubur (rektal).
  2. Bentuknya suppositoria dan clysma (obat pompa).
  3. Baik sekali untuk obat yang dirusak oleh asam lambung.
  4. Diberikan untuk mencapai takaran yang cepat dan tepat.
  5. Efek sistemiknya lebih cepat dan lebih besar bila dibandingkan dengan peroral, berhubung pembuluh-pembuluh darah pertama. Misalnya adalah : pada pengobatan asma (amecain suppositoria) , pada bayi (stesolid rectal, dalam pengobatan kejang akut)
  6. Tetapi bentuk suppositoria dan clysma sering digunakan untuk efek lokal misalnya untuk wasir dan laxativ.
  7. Pemberian obat melalui rektal dapat dioleskan pada permukaan rektal berupa salep dan hanya mempunyai efek lokal.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara Pervaginam (Intra Vaginal) yaitu :

  1. Pemberian Obat yang diberikan melalui selaput lendir/mukosa vagina.
  2. Diberikan pada antifungi dan anti kehamilan.
  3. Bentuknya : Tablet, Salep, Krim dan Cairan bilasan.

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara Parental adalah bahwa pemberian obat ini cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya pemberian melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Maka sebagai perawat harus bisa menerapkan Prinsip Benar Pemberian Obat yang sudah menjadi standar operasional biasanya dalam memberikan ini benar-benar memperhatikan etiket serta nama obat dan cara pemberian.

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara Topikal / Lokal. Pemberian secara topikal atau lokal maksudnya adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.

Demikian tadi sahabat sedikit mengenai tehnik cara pemberian obat dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat bagi kita semuanya. Yang perlu digarisbawahi kita khususnya para perawat harus bisa dan tetap menjalankan prinsip benar pemberian obat walaupun kita mengenal ada 6 prinsip benar pemberian obat dan ada juga 12 prinsip benar pemberian obat karena itu adalah salah satu bagian terpenting dalam menjalankan tugas dalam bidang keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Indonesia tercinta ini.

Tentang Diare

diare, pengertian diare, Blog KeperawatanYang dimaksud dengan diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Ada juga pengertian diare bahwa diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Demikian pengertian diare menurut WHO (1980).

Nah kali ini kita akan mencoba sharing sedikit mengenai hal apa yang disebut dengan diare. Semoga hal mengenai diare dan penyebabnya ini bisa untuk menambah pengetahuan kesehatan dan juga berguna serta bermanfaat bagi kita semua.


Penyebab diare bisa bermacam-macam. Berikut adalah penyebab diare menurut Ngastiyah (1997) yaitu : 
  1. Faktor infeksi.
  2. Faktor malabsorbsi. Malabosorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.
  3. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
  4. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh kepada angka kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa takut, cemas
Faktor infeksi penyebab diare terbagi menjadi dua yaitu Infeksi enteral dan infeksi parenteral.
  1. Infeksi enteral. Infeksi enteral penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
  2. Infeksi parenteral. Infeksi parenteral ini dalah infeksi yang terjadi diluar alat pencernaan makanan seperti halnya otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.
Penyebab diare akut bila dilihat dari segi patofisiologi diare menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998) terbagi menjadi : 
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), Hal ini disebabkan oleh :
  • Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
  • Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.
2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea). Hal ini disebabkan oleh :
  • Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
  • Kurang kalori protein.
  • Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
Penyebab diare yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Diare juga terjadi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan kemudian diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Diare dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. 

Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan diare, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Demikian patofisiologi diare dan terjadinya diare.

Tanda Gejala Diare
Berikut beberapa tanda gejala diare yaitu : 
  1. Seringkali air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
  2. Gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
  3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
  4. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
  5. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
  6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. Ini adalah tanda diareyang telah kronis.
  7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

Pengobatan Diare

PengobatanPenanganan Pengobatan Diare Angka kejadian diare di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya. Karena banyak penyebab diare itu sendiri. Pengertian diare itu sendiri adallah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Ada juga pengertian diare adalah diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Demikian pengertian diare menurut WHO (1980).

Tentunya akan berbeda antara diare pada bayi dan diare yang terjadi pada orang dewasa. Baik itu dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Karena diare berhubungan erat dengan cairan dalam tubuh sedangkan jelas ada perbedaan antara kebutuhan cairan pada orang dewasa dengan anak-anak. Itu adalah selain dari perbedaan dari segi fisik dan juga anatomi fisiologinya juga.

Penyakit diare kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan dan angka kejadian diare di Indonesia berkisar diantara 150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.


Penanganan diare anak dan juga penangan diare bayi juga berbeda dengan penanganan diare orang dewasa. Diare yang terjadi pada anak bila tidak segera mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat akan bisa menyebabkan anak jatuh dalam kondisi yang kurang baik. Tetapi bila dengan penanganan pengobatan diare anak dengan tepat maka hal tersebut akan membantu dalam memulihkan kondisi anak itu sendiri.

Penanganan dan pengobatan diare anak atau pun dewasa sebenarnya berfokus kepada pengembalian cairan yang hilang dalam proses diare itu sendiri. Dehidrasi adalah hal yang biasa terjadi pada kejadian diare bila tidak mendapatkan pemberian cairan yang cukup. Bila belum dalam tingkat yang parah, diare pada dewasa cukup diberikan minuman yang cukup untuk mengganti cairan yang keluar dan juga oralit. Tetapi bila tidak membaik dan kondisi pasien diare berlanjut ke tingkat yang lebih buruk lagi maka akan bijaksana untuk segera di bawa ke tempat pelayanan kesehatan seperti halnya rumah sakit atau pun puskesmas.

Pengobatan diare anak dan juga perawatan diare anak bisa kita lakukan di rumah bila diare yang terjadi pada anak-anak kita masih dalam tahap awal. Berikut langkah-langkah dan tips mengatasi diare pada anak diantaranya yaitu : 
  1. Yang perlu kita ketahui pada awalnya adalah bahwasannya penyebab diare dalam hal ini adalah diare akut yang sering terjadi adalah oleh karena virus, maka yang perlu digarisbawahi adalah tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya diare ini akan sembuh sendiri setelah beberapa hari. Hanya saja yang menjadi pokok permasalahan dalam mengatasi diare adalah untuk mengatasi gejala yang dirasakan oleh pasien / penderita itu. Dan juga mencegah terjadinya dehidrasi.
  2. Diare yang akut terjadi maka penyembuhan atau pun pengobatan dapat hanya dengan memberikan makanan dan minuman / cairan seperti biasanya hanya sedikit banyak dari biasanya yang dikonsumsi.
  3. Yang perlu diingat pula bahwa perawatan pengobatan diare bukan hanya memberi obat untuk menghentikan diare, karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat apalagi secara berlebihan maka hal ini dapat diilustrasikan seperti halnya menyumbat saluran pipa yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut
  4. Oleh karena proses diare pada tingkat diare akut ini adalah mekanisme pertahanan dari tubuh, dan akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari di mana diare makin berisi - dari air ( watery) mulai berampas, berkurang frekuensinya dan sembuh dan pada akhirnya akan sembuh.
  5. Yang perlu lagi di catat adalah bahwasannya usaha pencegahan dan penangan akan gejalanya terutama gejala dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan gejala lainnya seperti mulas.
Hal tersebut adalah penanganan dalam kategori diare akut, tetapi bila diare ditambah dengan tanda dan gejala lainnya seperti halnya muntah, diare bercampur darah tentunya hal ini akan membutuhkan pengobatan perawatan yang lebih lanjut di tempat pelayanan kesehatan pada umumnya.

Demikian tadi sahabat sedikit mengenai penangan diare anak dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat. Point pentingnya dalam hal mengatasi diare ini baik itu diare pada bayi, diare pada anak, atau pun diare pada oang dewasa pertolongan pertama yang bisa kita berikan adalah pemberian cairan untuk mencegah adanya dehidrasi.

Penyakit Leukimia

LeukimiaPernahkah sahabat-sahabat mendengar istilah leukimia ? Bila kita mendengar akan Leukimia ini tentunya bila kita mengetahui akan pengertian leukimia dan bagaimana hal tersebut bisa menimbulkan berbagai buruk negatif bagi fisik dan mental bagi penderitanya maka kita akan merasa takut fobia akan penyakit ini. Kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share sedikit mengenai penyakit leukimia ini dan semoga artikel ini bisa berguna serta dapat memberikan pengetahuan kita akan berbagai jenis penyakit yang banyak sekali jumlahnya.

Yang dimaksud dengan leukimia adalah suatu jenis penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai dengan ciri khasnya berupa bertambahnya sel-sel darah putih (leukosit) dengan manifestasinya adanya penambahan sel-sel yang abnormal dalam darah tepi. Leukimia juga seringkali kita kenal dengan istilah kanker darah. Dan kanker darah ini menduduki peringkat pertama pada jenis keganasan yang menimpa anak-anak di dunia dengan mencapai prosentase 30-40%. Penyebab leukimia ini sampai sekarang belum diketahui secara pasti akan penyebab. Karena penelitian dalam bidang kesehatan belum mendapatkan bukti yang otentik yang bisa menjelaskan dan mengambarkan penyebab kanker darah ini. Ada juga faktor resiko kanker darah terjadinya adalah karena faktor genetik, fator lingkungan dan juga faktor immunodefisiensi. Leukimia ini juga terbagi menjadi dua yaitu leukimia anak dan leukimia dewasa.


Leukimia anak dengan prosentase yang cukup besar di atas bisa mencerminkan bahwasannya penyakit kanker darah anak ini tidak bisa kita anggap remeh. Ada beberapa jenis leukimia yang bisa kita dapatkan dan kenali. Diantara jenis leukimia itu adalah :
  1. Leukemia myeloid kronis ( CML ) termasuk dalam gangguan myeloproliferative kronis.
  2. Leukemia limfositik kronis ( CLL ) termasuk dalam sindrom limfoproliferatif dan sebanding dengan limfoma limfositik.
  3. Limfoid akut leukemia atau lymphoblastic leukemia akut (ALL )
  4. Akut myeloid leukemia myelogenous leukemia atau ( AML )
  5. Myelogenous leukemia ( LM )
Lalu bagaimana kita mengenali akan tanda gejala leukimia ini. Tanda ciri leukimia yang seringkali bisa dideteksi adalah dengan adanya :
  1. Terjadinya anemia. Anemia anak akan bisa menimbulkan gejala seperti rasa cepat lelah, pucat, nafas pendek dan cepat. Hal ini terjadi karena menurunnya sel darah merah (HB). Kita ketahui salah satu fungsi sel darah merah adalah membawa nutrisi dan oksigen ke sel dan jaringan seluruh tubuh bila kekurangan HB ini maka gejala tersebut diatas akan dirasakan.
  2. Perdarahan yang terjadi di bawah kulit. Perdarahan ini juga disebabkan berkurangnya sel trombosit. Tanda ini akan dikenali dengan bercak merah kebiruan, perdarahan gusi, mimisan.
  3. Mudah terserang infeksi. Kita mengetahui bahwasannya sel darah putih ini tumbuh dan berkembang secara abnormal sehingga penderita leukimia akan seringkali mengalami demam yang berkepanjangan yang merupakan salah satu tanda infeksi.
  4. Nyeri. Rasa nyeri juga salah satu jalan kita untuk mendeteksi dan deteksi leukimia ini. Rasa nyeriini banyak terjadi pada daerah perut, Karena dalam perut banyak organ tubuh yang mengalami gangguan akibat penyakit ini seperti halnya adanya pembesaran hati, gangguan ginjal dan juga empedu.
Dalam penegakan diagnosa penyakit kanker darah (leukimia) ini medis / dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa leukimia. Gejala dan tanda akan dikenali dan juga akan memeriksa peradangan hati, limpa, atau kelenjar getah bening di pangkal paha, ketiak dan leher yang menjadikan ciri khas kanker darah.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan diantaranya yaitu :
  1. Pemeriksaan Laboratorium Darah. Karena berhubungan erat dengan kelainan sel darah khususnya adalah darah putih maka akan dilakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa sel-sel leukemia dalam darah. Bisa melakukan tes darah lainnya untuk bisa menilai adanya gen spesifik yang berhubungan dengan leukemia.
  2. Biopsi sumsum tulang. Pembentukan sel-sel darah adalah dalam sumsum tulang maka dalam hal ini pemeriksaan tulang sumsum dengan penghapusan cair dan sepotong kecil tulang untuk menguji sel-sel kanker Jika biopsi menunjukkan sel-sel leukemia, tes tambahan mungkin diperintahkan untuk menentukan penyakit ini telah menyebar dan apa sistem yang terpengaruh.
  3. Bone Marrow Aspirasi. Pemeriksaan penunjang dengan melakukan penghapusan sampel cairan sumsum tulang untuk menguji sel-sel kanker.
Pengobatan leukimia ini biasanya dilakukan dengan cara :
  1. Melakukan Khemotherapi. Kemoterapi adalah pengobatan yang biasanya dilakukan untuk semua jenis kanker, termasuk kanker darah pada anak ini.
  2. Transplantasi sumsum tulang belakang. Karena sumsum tulang belakang ini adalah sumber timbulnya penyakit leukimia anak. Untuk mengenai transplantasi sahabat bisa membaca kisah yang sungguh banyak memberikan pelajaran yang berharga dalam suatu proses transplantasi di sahabat Denaihati.com dalam cerita bersambungnya mengenai transplantasi hati. Bila merunut cerita penuh ibrah di atas akan banyak memberikan kita pelajaran berharga dan penuh hikmah mengambarkan kasih sayang orang tua dan pengorbanannya dalam usaha dan ikhtiarnya serta tentunya doa yang tidak putus-putus kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk menyembuhkan kanker hati yang sedang terjadi pada anaknya.
  3. Pemberian obat-obatan yang berupa injeksi (suntikan) atau pun bentuk obat oral (tablet) dalam rangka untuk bisa membantu menghentikan produksi sel darah putih yang abnormal dalam tubuh.
  4. Melakukan tranfusi darah. Transfusi darah ini biasanya dalam bentuk transfusi darah merah dan juga trombosit.