Friday, February 28, 2014

Menentukan Jumlah BTS ( Berdasarkan Volume Trafik & Coverage area )

Beberapa hari terakhir ini banyak mail yang masuk menanyakan tantang cara menentukan jumlah BTS dalam suatu area. sebelumnya saya minta maaf karna sudah lama tidak membuka mail blog ini bahkan sangat jarang memposting hal hal baru di blog ini. pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memberikan sedikit gambaran mengenai cara menentukan jumlahBTS. maaf kalo ada kekeliruan karna saya juga masih dalam tahapan belajar.

Menentukan Jumlah BTS Berdasarkan Volume Trafik 
Prediksi volume trafik (Erl) = Jumlah calon user (sst) x Proyeksi Erlang per user (Erl)
Beban trafik per sektor per 3 FA = Prediksi volume trafik (Erl) / Jumlah sektor
Kebutuhan TCH per sektor dengan HO 30% = Kebutuhan TCH per sektor per 3FA dg GOS 2% x 1.3
Jumlah kebutuhan TCH dengan HO + Control CH = Kebutuhan TCH per sektor dengan HO 30% + Jumlah Control CH per sektor
Jumlah BTS yang harus dibangun bdsk kapasitas = (Jumlah kebutuhan TCH dengan HO + Control CH) / Kapasitas kanal per sektor per 3FA
Jumlah kebutuhan TCE per sektor = Kapasitas kanal per sektor per 3FA x (h2/h1)
Jumlah kebutuhan TCE per BTS = Jumlah kebutuhan TCE per sektor x 3
Jumlah kebutuhan CEMA/BTS = Jumlah kebutuhan TCE per BTS / 54


Menentukan Jumlah BTS Berdasarkan Luas Cakupan
MS Total EIRP (dBm) = MS Max Transmit Power (dBm) + MS Antenna Gain (dB) - MS Cable & Connector Loss (dB)
Rata-rata Eb/It (dB) = Eb/It Min (dB) + Eb/It Std Dev (dB)
Processing Gain = Chip Rate (Kcps) / Information Full Rate (Kbps)
(SIR)min (dB) = Eb/It Min (dB)-10*LOG(Processing Gain)
Thermal Noise Density (dBm/Hz) = 10*LOG(1.38*10^-23*290)+30
Thermal Noise Floor cell (dBm) = 10*LOG( Information Full Rate (Kbps)*1000)+Thermal Noise Density (dBm/Hz)
Cell Rx Sensitivity (dBm) = Thermal Noise Floor cell (dBm)+Cell Noise Figure(dB)-10*LOG(1-Cell Loading Factor )+Rata-rata Eb/It (dB)
Max Reverse Path Loss (dB) = MS Total EIRP (dBm)-Cell Rx Sensitivity (dBm)+Cell Rx Antenna Gain (dB)-Cell Rx Cable & Connector Loss (dB)-MS Body Loss (dB)-Fading Margin (dB)+Handoff Gain rata-rata (dB)-Building Penetration Loss (dB)
Transmission Loss (reverse) (dB) = Max Reverse Path Loss (dB) - Cell Rx Antenna Gain (dB)
Thermal Noise Floor MS (dBm) = 10*LOG(1.38*10^-23*290*Chip Rate (Kcps)*10^3)+MS Noise Figure (dB)+30
Pilot Channel Power (dBm) = 10*LOG(10^(Cell Max Transmit Power (dBm)/10)*Percentage Pilot Power (%)*0.01)
Sync Channel Power 15% Pilot (dBm) = 10*LOG(10^(Pilot Channel Power (dBm)/10)*0.15)
Paging Channel Power 35% Pilot (dBm) = 10*LOG(10^(Pilot Channel Power (dBm)/10)*0.35)
Kapasitas BTS Antenna Omni = (Processing Gain*Power Control Factor*Cell Loading Factor) / (10^(Rata-rata Eb/It (dB)/10)*(1+Interference Factor)*Voice Activity)
Kapasitas Kanal BTS Antenna 3 Sektor per 1FA = Kapasitas BTS Antenna Omni x Gain Antenna 3 Sector
Kapasitas Kanal per Sektor per 3FA = (Kapasitas Kanal BTS Antenna 3 Sektor per 1FA/3)*3
Jumlah Traffic Channel per Sektor per 3FA = Kapasitas Kanal per Sektor per 3FA - Jumlah Control CH (pilot,sync,paging) per Sektor
Kapasitas Erlang per BTS per 3FA dg GOS 2% = Kapasitas Erlang per Sektor per 3FA dg GOS 2% x 3
Kapasitas Erlang Original per BTS per 3FA = Kapasitas Erlang per BTS per 3FA dg GOS 2%*(1-Handoff Factor)
Jumlah Pelanggan per BTS = Kapasitas Erlang Original per BTS per 3FA / Rata-rata Erlang per user (Erl)
Radius Cell (km) = 10^((Max Reverse Path Loss (dB)-69.55-26.16*LOG(Frekuensi Kerja (MHz))+13.82*LOG(Rata-rata Tinggi Antena BTS (m))+(3.2*(LOG(11.75*Rata-rata Tinggi Antena MS (m)))^2-4.97)-3)/(44.9-6.55*LOG(Rata-rata Tinggi Antena BTS (m))))
Luas Cakupan Cell (km2) = 2.6*((Radius Cell (km))^2)
Jumlah BTS yang dibutuhkan = Rencana luas wilayah layanan (km2) / Luas Cakupan Cell (km2)
Total pelanggan yang bisa dilayani = Pembulatan jumlah Cell/BTS x Jumlah Pelanggan per BTS


Catatan :
  1. Menghitung pilot , sync & paging power,
  2. Pilot power biasanya dialokasikan pada angka 10 s/d 20% dari power total arah forward, sedangkan paging channel dan sync channel dialokasikan berturut-turut 35% dan 15% dari pilot. Alam perhitungan ini Pilot dialokasikan 15%.
  3. Menentukan jumlah pelanggan per BTS,
  4. Pertama, tentukan terlebih dahulu jumlah kanal trafik yang bisa dibangun oleh setiap sektor per FA, kemudian kalikan jumlah kanal tsb dengan jumlah FA yang dipakai, sehingga diperoleh jumlah kanal total trafik per sektor.
    Kedua, konversikan jumlah kanal tersebut ke dalam Erlang (GOS 2%), angka yang diperoleh adalah kapasitas Erlang per sektor.
    Ketiga, tentukan kapasitas Erlang per BTS dengan memperhitungkan Handoff  factor.
    Keempat, tentukan jumlah pelanggan per BTS berdasarkan Erlang/user.
  5. Menghitung luas cakupan cell,
  6. Dalam case study ini luas cakupan dihitung dengan rumus propagasi model Hata. Cara menghitung radius adalah dengan menyamakan F dengan  loss  propagasi model  Hata. Jadi  satu  persamaan dengan satu  bilangan  anu.  Kalau radius diketahui  maka luas cakupan dapat  dihitung  dengan  rumus S = 2,6 x R2
  7. Menghitung jumlah pelanggan dalam satu area layanan,
    Dari hasil perhitungan, luas masing-masing BTS berturut-turut adalah : 1,86 km2 ; 6,86 km2 dan 47,11 km2. Dari hasil survey luas wilayah pelayanan bdsk morphologi berturut-turut adalah : 2,4 km2 ; 30 km2 dan 125 km2. Dengan demikian akan diketahui berturut-turut jumlah BTS yang dibutuhkan dan jumlah pelanggan yang bisa dilayani.

    semoga bermanfaat 

Sinyal Digital dan Sinyal Analog

Sinyal Analog Dan Sinyal Digitalbanyak orang yang sering mendengar kata-kata itu, namun hanya segelintir orang yang mengerti apa itu Sinyal Digital danSinyal Analog. Karena itulah saya memposting tentang apa itu Sinyal Analog dan Apa itu Sinyal Digital.

Perkembangan teknologi pesat ini banyak yang menerapkan teknologi ini. Teknologi Sinyal Digital maupun Teknologi Sinyal Analog. Ada yang hanya menggunakan satu teknologi, ada juga yang menggunakan keduanya.

Oke, tidak perlu panjang lebar lagi, saya akan memberikan secuil ilmu saya untuk sharing kepada pengunjung setia dunia pendidikan. Apa itu Sinyal Digital dan Analog. Simak penjelasan dibawah ini ya.


Pengertian Sinyal Analog
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.

Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.


Pengertian Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret.

Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.

Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki olehTeknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :

 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi Sinyal Digital. Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:

1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
4. lebih mudah pemrosesannya.