Sunday, June 29, 2014

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

     Terima kasih kepada rekan rekan yang sudah membaca Blog saya ini, sebelumnya kita membahas mengenai apa itu Kabel Serat Optic, Sejarah dari kabel serat optic dan theory dasar mengenai kabel serat optic. Dan juga yang pasti mengenai tipe-tipe atau jenis dari kabel serat optik.

        Pada kesempatan kali ini, ada satu equipment yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kualitas kabel serat optik, apakah terjadi signal loss, diposisi mana signal loss tersebut terjadi. Dan biasanya bagi rekan rekan yang berprofesi sebagai seorang Tekhnisi Kabel serat Optik sangat mengandalkan perangkat ini. Yups,, sesuai dengan judul diatas perangkat ini kita sebut dengan OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer).

OTDR digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari suatu jaringan serat optic.


OTDR dapat melakukan pengukuran dan menganalisis setiap dari jarak akan :
      a. Insertion Loss
      b. Reflection
      c. dan loss yang muncul disetiap titik.
untuk kemudian dari ketiga hal diatas akan ditampilkan dalam layar ( screen) yang akan memudahkan bagi seorang tekhnisi kabel serat optik dalam melakukan proses perbaikan terhadap jaringan kabel serat optik.


Cara kerja OTDR :

          1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.

          2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.

          3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.

          4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.

Berikut ini adalah gambar mekanisme pengecekan OTDR.

Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat  optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend)  atau beban yang tidak diinginkan. 
2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.

3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya daya <3 dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse width, disperse, rise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan domain frekuensi.
Istilah pada OTDR:

a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier, dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.



b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.

c. Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.

d. End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik. 

semoga bermanfaat 

Optic Cable

            Setelah kita membahas mengenai kabel Twisted Pair( UTP/STP).  Ada sebuah tekhnologi yang kemungkinan besar akan terus terpasang dikarenakan kemampuangnya dalam menghantar sangatlah baik. dapat digunakan dalam jaringan yang sangat besar, dengan ukuran data yang besar dan jarak yang sangat jauh. Berbeda dengan Twisted Pair dan Coaxial Cable yang sangat terpengaruh terhadap jarak / panjang kabel yang digunaka. Adapun kabel yang akan kita bahas kali ini adalah kabel Serat Optic ( Fiber Optic Cable)  

    Kabel Serat Optic pertama kali idenya di cetuskan oleh seorang ilmuwan yang sangat ternama yaitu Albert Enstein, Pada tahun 1917 dengan Theorynya tentang Emisi Terangsang( Stimulated Emission Theory) yang menceritakan mengenai keberadaan atom dalam tingkatan yang tinggi. 

     Dalam perkembangannya, pada tahun 1970 imuwan dari corning glass work yaitu, Donald Keck, Piter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan mengenai serat optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas paling murni tersebut terdiri atas gabungan silica dalam tahap uap dan mampu mengurangi redaman cahaya kurang dari 20 dB/Km. Pada tahun 1972, tim ini menemukan gelas dengan redaman cahaya hanya 4 dB/Km. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semikonduktor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan serat optik.

        Pada tahun 1973 Proses Chemical vapor deposition John MacChesney dan Paul O. Connor dari Bell Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi masal ke dalam serat optik yang mempunyai redaman sangat kecil. Tahun 1975, Insinyur dari Laser Diode Labs mengembangkan semikonduktor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar. Tahun 1977, Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optik untuk pertama kalinya yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station. Inilah pertama kalinya kabel serat optic digunakan sebagai alat bantu komunikasi.  pada saat sekarang ini kabel serat optic bukan hanya dapat menghubungkan antara gedung dengan gedung, kota dengan kota , negara dengan negara bahkan kabel serat optic telah mengubungkan benua yang satu dengan benua lainnya melewati samudera yang luas.

       Sedangkan sejarah serat optik di Indonesia diawali dan dimotori oleh BPPT (IPTEK-NET), UI, LAPAN & ITB, kegiatan ini dimulai pada tahun 1992. Selang beberapa tahun kemudian, berkembanglah jaringan yang lebih professional dan komersial yang dilakukan oleh beberapa operator jaringan.

Itu lah gambaran mengenai sejarahnya kabel serat optic, lalu bagaimana dan apa seh yang dimaksud kabel serat optic dn penggunaannya dalam jaringan?

Jenis Jenis Kabel Serat Optic  berdasarkan cara penghantaranya yaitu :


  
1. Single Mode
     serat optik dengan core yang sangat kecil, sekitar 8 mikro meter. Besar diameternya mendekati panjang gelombang, sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Ia hanya mengirim satu sinyal pada waktu yang sama.

2. Multi mode
    untuk jenis kabel Serat Optic Multimode ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :



a.  Multi mode step index: serat optik dengan diameter core yang sedikit lebih besar dibanding single         mode, sekitar 10 mikro meter. Ukuran tersebut membuat laser di dalamnya terpantul di dinding cladding, yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. Kabel jenis ini dapat megirimkan data yang berbeda pada saat yang bersamaan. Namun, jika kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer, kabel multi mode hanya mampu menjangkau kurang dari 550 meter.
b. Multimode grade index: serat optik dengan diameter core yang terbesar, dibanding dua jenis serat optik lainnya. Jenis yang satu ini tidak terlalu banyak digunakan.

Mengapa penemuan kabel FO, dapat dibilang merupakan hal yang revolusioner di bidang telekomunikasi? Di bawah ini, beberapa keuntungan menggunakan FO dibanding kabel tembaga, antara lain:
1. Harga kabel FO memang lebih mahal. Namun, untuk pemakaian yang sangat panjang, ia menjadi lebih murah dibanding kabel tembaga.
2. Kabel FO sangat menghemat ruang, karena wujudnya yang begitu tipis.
Cahaya (sebagai sarana pembawa informasi dalam sistem FO) dapat membawa informasi dalam jumlah besar. Ia dapat mengangkut hingga hitungan gigabit per detik. Contoh, kabel fiber berukuran 0.75 inci memiliki kecepatan yang sama dengan 20 kabel tembaga.
3. Kabel FO tidak terpengaruh dengan gelombang elektromagnetik dan sinyal radio. Sehingga, kualitas data yang dihasilkan lebih jernih.
4. Kabel FO menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dibanding sistem konvensional. Sinyal sistem ini tidak dapat diambil alat lain, kecuali alat yang telah disetujui bersama.
5. Tingkat kehilangan sinyal lebih kecil daripada kabel tembaga.
FO memungkinkan pengiriman informasi dalam jarak jauh, sekalipun.
6. Tidak mudah terbakar, karena tidak menggunakan sinyal elektronik seperti kabel tembaga.
Setiap perkembangan dari teknologi, pasti memiliki kekurangan masing-masing. Ada beberapa faktor yang menghambat efektifitas kerja FO, antara lain:
Seperti saluran komunikasi lainnya, ada saat dimana sinyal yang dihasilkan melemah. Misalnya, dispersion yang dapat mengurangi kapasitas informasi yang diangkut. Serat lebih susah untuk disambung dibandingkan saluran biasa. Ujung sambungan serat harus dicocokkan dengan akurat, untuk menghasilkan saluran yang jernih. Sistem FO memakan biaya yang lebih besar.
semoga bermanfaat 

UTP, STP and Coaxial Cable

Sapa yang tidak tahu betapa pentingnya komponnen yang akan kita bahas kali ini dalam jaringan? mungkin rekan rekan sekalian sudah sering bertemu dengan komponen jaringan ini setiap harinya, baik dalam pekerjaan rekan rekan maupun sedang jalan jalan di Mall dan sepintas melewati dan melihat komponen ini.

komponen ini merupakan komponen paling dasar terbentuknya suatu jaringan komputer, komponen ini berada dalam lapisan yang paling rendah baik di model osi maupun di model DOD dalam lapisan protokol. Ya tepat,, komponen Kabel ini lah yang akan kita bahas kali ini.

Ada beberapa type dan jenis Kabel yang digunakan dalam jaringan komputer, namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas jenis kabel yang paling sering digunakan dalam jaringan komputer yaitu:

1. UnShielded Twisted Pair ( UTP)
2. Shielded Twisted Pair ( STP )
dan yang terakhir adalah
3. Coaxial Cable.
Tiap - Tiap kabel yang telah di sebutkan diatas mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda, oleh karena itu , agar jaringan komputer yang akan kita bangun mempunyai mempunyai kemampuan yang baik, maka kita harus mengetahui karakteristik dari kabel tersebut untuk di pergunakan sesuai dengan kebutuhan pada jaringan komputer yang akan kita buat.

adapun karakteristiknya adalah sbb:

1. karakteristik kabel Twisted Pair  ( UTP dan STP)


Pada Kabel Twisted Pair  ada penamaan dengan menggunakan Category ( CAT) yaitu mulai dari Category 1 sampai dengan Category 7. adapun model penamaan ini berkaitan dengan spesifikasi kabel tembaga dan jack yang akan digunakan. masing masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas isolator pembungkusnya, juga kualitas belitan masing masing kabel dari category sebelumnya. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Pada contoh tabel diatas khususnya pada jenis kabel CAT5 terdapat dua jenis kabel yang sama namun ada jenis kabel CAT5 enhanced . Kedua jenis kabel ini mempunyai standar yang sama hanya saja pada kabel Cat5 enhanced sudah dilengkapi dengan insulator yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya efek induksi elektromagnetik atau interference pada kabel. kelebihan kabel dengan jenis ehnanced ini dapat digunakan untuk transmisi dengan kecepatan 1gbps dengan catatan  jika si user menggunakan Network Interface Card dengan kecepatan 1gbps.

2. Karakteristika Cable Coaxial.

Kabel Coaxial terbagi menjadi beberapa jenis kabel coaxial diantaranya:

a. Thick Coaxial Cable
    Kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm dan biasanya di beri warna kuning, cable jenis ini bisa disebut juga dengan sebutan standart ethernet, atau disebut dengan sebutan thicknet/ yellow cable.
Adapun karakteristik/ dan aturan dalam pemasangan kabel ini adalah sbb:


  Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

  Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupapopulated segments.

  Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

  Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal inirepeaters.

  Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

  Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

  Setiap segment harus diberi ground.

  Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

  Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

   
b. Thin Coaxial Cable

    Kabel jenis ini banyak digunakan dikalangan pengguna Radio Amatir, karena kemampuan dari kabel ini yang dapat menghantarkan output dengan daya yang kecil. diameter rata - rata dari kabel coaxial ini adalah 5 mm, biasanya berwarna hitam / berwarna gelap. terkenal dengan sebutan thin eternet. atau Thin net.

Adapun karakteristik/ dan aturan dalam pemasangan kabel ini adalah sbb:


  • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
  • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
  • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
  • Kartu jaringan cukup menggunakantransceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untukrepeater.
  • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
  • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
  • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
  • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
  • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Demikian sedikit penjelasan mengenai jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan, walaupun ada banyak kabel jaringan yang bisa digunakan diantaranya optical cable ( fiber optic) dan macam macam jenis transmisi yang bisa digunakan dalam jaringan internet.
semoga bermanfaat