Monday, December 19, 2011

TRAUMA PADA BAYI BARU LAHIR



Beberapa waktu yang lalu aku coba cek inbox imail dan menemukan beberapa permintaan dari pembaca Dunia Pendidikan dan inilah yang paling menarik perhatian saya. seorang ibu yang masih mengandung 7 bulan ingin mengetahui tentang Trauma pada bayi baru lahir ..  Hemm,, saya tertarik untuk menulis post ini namun saya merasa sangat bingung karena saya sendiri bukan mahasiswa kesehatan. dan akhirnya setelah saya cari cari di folder belajar saya ternyata ada. yesss... ini merupakan materi teman saya yang kebetulan kuliah di jurusan kebidanan di kota Satria. setelah saya mendapat ijin dari pemiliknya langsung akhirnya saya berani mempublikasikan nya.. semoga bermanfaat dan semoga untuk ibu Rozania yang ada di Semarang dapat melahirkan bayi nya dengan selamat nantinya.. amiinn_ terimakasih telah mengunjungi Dunia Pendidikan

Trauma pada bayi baru lahir adalah cedera yang didapatkan saat persalinan. Trauma ini bisa disebabkan oleh makrosomia, prematur, chepalo pelvic disporpotion (CPD), distosia, persalinan lama, presentasi abnormal, dan persalinan dengan tindakan (vaccum atau forceps). 
Trauma atau cidera pada bayi baru lahir dapat dibedakan menjadi :1.      Cedera kepala (kaput suksedaneum, sefal hematoma, dan perdarahan intrakranial)
2.       Cedera leher dan bahu (fraktur klavikula dan brakial palsu)
3.       Cedera intraabdomen (perdarahan di hati, limpa, atau kelenjar adrenal).


NEONATUS BERESIKO TINGGI




Berikut adalah kondisi-kondisi yang menjadikan neonatus beresiko tinggi.


1.      Asfiksia neonatorum

Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat memasukan oksigen  dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya.


2.      Pendarahan tali pusat

Pendarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul karena trauma pengikaatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukan trombus normal. Selain itu, perdarahan pada tali pusat  juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.


3.      Kejang neonatus

Kejang pada neonatus bukanlah suatu penyakit, namun merupakan suatu gejala penting akan adanya penyakit lain sebagai penyebab kejang atau adanya kelainan susunan saraf pusat. Penyebab utama terjadinya kejang adalah kelainan bawaan pada otak, sedangkan sebab sekunder adalah gangguan metabolik atau penyakit lain seperti penyakit infeksi. Di negara berkembang,kejang pada neonatus sering disebabkan oleh tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, pendarahan otak, dan cacat bawaan.


KEGAWATDARURATAN



1.      Prinsip dasar kegawatdaruratan

Kegawatdaruratan dapat terjadi dengan tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Sebagai contoh kondisi bayi yang tiba-tiba menjadi lemas, tidak bernafas, menangis melengking, suhunya berubah menjadi panas atau dingin, tidak mau minum, mulut mencucu, kejang, terjatuh atau terluka, tersedak, dan lain-lain.2.      Menghindari kegawatan
Sebagian besar kegawatan bisa di hindari dengan :a.      Memberikan profilaksis/perencaanan yang seksama
b.       Mengikuti petunjuk-petunjuk klinis
c.        Memantau dengan kegawatan dengan seksama.
3.      Reaksi terhadap kegawatan
a.      Perlu tata laksana secara benar dan efektif sampai rujukan
b.      Beri reaksi yang positif dan efektif
c.       Beri pelatihan-pelatihan/pesan kepada orang tua atau keluarga
d.      Perlu di informasikan kepada keluarga mengenai sebab, akibat, penanganan yang akan di lakukan, kegunaan obat, cara pemberian, dan efek samping
e.      Peralatan gawat darurat.
4.      Penanganan awal
a.      Tetap tenang
b.      Berfikir secara logis
c.       Pusatkan perhatian pada kebutuhan bayi
d.      Jangan tinggalkan bayi sendirian tanpa ada yang menjaga
e.      Ambillah tanggung jawab, hindari kebingungan dengan menugaskan seseorang sebagai penanggung jawab
f.        Segera cari pertololongan!
g.      Jika bayi tak bernafas segera kaji ABC (airway, breathing,circulation), lalu jika di temukan kejang, maka cari tahu penyebabnya
h.      Jika terjadi syok, segera lakukan penatalaksanaan syok
i.        Posisikan anak sesuai dengan kebutuhannya
j.        Bicaralah dengan keluarga dan bantu agar keluarga tetap tenang
k.       Tanyakan apa yang terjadi (kronologis kejadian dan riwayat penyakit)
l.        Lakukan pemeriksaan secara cepat lalu segera lakukan penatalaksanaan kegawatan.


NEONATUS BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI




1.      Bercak mongol
Suatu pigmentasi yang datar dan berwarna gelap di daerah pinggang bawah dan bokong yang biasanya dapat ditemukan pada beberapa bayi saat lahir.


2.      Hemangioma

Suatu tumor jaringan lunak/tumor vaskular jinak akibat poliferasi (pertumbuhan yang berlebihan) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.


3.      Ikterus

Salah satu keadaan yang mempunyai penyakit hati yang terjadi pada bayi baru lahir akibat hiperbilirubinemia. Ikterus merupakan salah satu kegawatan yang sering terjadi pada bayi baru lahir, 25-50% pada bayi cukup bulan, dan 80% pada bayi berat lahir rendah.


4.      Muntah

Keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung seelah agak lama makanan di cerna dalam lambung yang disertai dengan kontraksi lambung dan abdomen. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan kadang di sertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian ASI atau makanan, keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang ertelan selama proses persalinan.


5.      Gumoh

Keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan dicerna dalam lambung. Biasanya disebabkan karena bayi menelan udara pada saat bayi menyusu. Muntah susu adalah hal yang agak umum, terutama pada bayi yang mendapat ASI. Gumoh tidak akan menyebabkan perubahan berat badan secara signifikan.


6.      Oral trush

Terjadi infeksi jamur Candidiasis pada membran mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan, membentuk plak-plak berkeping di mulut, ulkus dangkal, demam, dan adanya iritasi gastrointerstinal.


7.      Diaper rash (ruam popok)

Terjadinya ruam-ruam kemerahan pada bokong akibat kontak terus-menerus dengan lingkungan yang tidak baik (popok/pempers).


8.      Sebhorrea

Radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang terdapat banyak kelenjar  sebasea-nya, biasanya terjadi di daerah kepala.


9.      Furunkel (boil atau bisul)

Peradangan pada folikel rambut kulit dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi di daerah bokong, kuduk, aksila, badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk  pada lebih dari satu tempat yang biasa disebut sebagai furunkulosis.

10.  MilliariasisMilliariasis yang disebut juga sudamina, liken tropikus,biang keringat, keringat buntet, prickle heat, merupakan suatu keadaan dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat.

11.  DiarePengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Buang air besar yang tidak normal dan bentuk feses yang cair dengan pengeluaran frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali dalam sehari, sedangkan neonatus dikatakan diare bila BAB sudah lebih dari 4 kali dalam sehari.

12.  ObstipasiPenimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna, atau bisa didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari atau lebih.




semoga bermanfaat

Silahkan Tinggalkan Komentar tentang artikel ini

Comments for blogger! brought to you by Dunia Pendidikan , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?

0 Tanggapan:

Post a Comment