Saturday, July 23, 2016

Hello World

Gambar hanya ilustrasi
diambil dari artikel peranan Penting Pendidikan sekilah dasar
Hello World,

Rasanya sudah sangat lama, dan mungkin memang benar benar sudah sangat lama saya tak meng-update artikel yang ada di blog ini. selesai menempuh pendidikan aku benar bena masuk dunia Telekomunikasi. Dunia ini sungguh luar biasa, setelah lebih dari 2 tahun aku benar benar masuk di dunia ini dan tidak hanya sebatas teory dan praktek saja akhirnya saya menyadari bahwa aku benar benar tak salah memilih dunia ini menjadi bagian dari hidupku. ketika saya masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah saya kerap kali mendapat cerita dari rekan rekan senior yang sudah lebih dahulu memasuki dunia ini dan saya pikir mereka hanya membual dan menakuti saya saja. ternyata benar dunia Telekomunikasi sangat menantang dan saya bangga ada di bagian dari dunia ini.

Hello world,
Masih sangat jelas ketika saya pertama kali belajar bahasa pemrograman. ketika itu yang pertama kali saya dapatkan adalah bagaimana saya bisa memunculkan kata "hello world" menggunakan bahasa pemrograman. perdebatan kecil terjadi dan karena keluguan saya bertanya, kenapa "Hello world" bukan kata atau kalimat lain. dan akhirnya saya mengerti kalo ternyata kata atau kalimat itu hanyalah contoh seperti ketika masih SD saya mendapatkan Pelajaran membaca dan Menulis. saya harus membaca "ini budi" "ini bapak budi" , kenapa waktu itu saya tak keberatan dengan nama "budi" kenapa waktu SD itu saya hanya menurut saja ? benar... itu karna tingkat pendidikan. pendidikan mengajarkan kami untuk menjadi manusia yang memiliki tingkat pemikiran layaknya orang berpendidikan. itulah kenapa pada artikel pertama saya setelah bertahun tahun ini, saya menggunakan judul "Hello World"

Hello World,
kenapa? kenapa tiba tiba saya kembali lagi menulis? ada hal yang mengganjal yang saya temui hari ini. menurut saya ini pantas saya angkat dalam artikel saya ini. setelah letih dari pekerjaan saya membuka leptop saya dan mencoba me-refress pkiran saya dengan membaca baca berita online dan membuka akun sosial media saya. ada yang menarik disini yang saya temui yakni tentang gambaran kecil dunia pendidikan di sebuah desa kecil yang bernama "Kandangserang" berikut isi dari artikel tersebut :

Semoga hal ini cukup terjadi di SD wilayah Kandangserang saja
al kisah seorang anak sangat bahagia dengan naik kelas yang lebih tingggi, akan tetapi ada kebiasaan atau tradisi ketika naik kelas dan mendapatkan kelas baru maka si anak akan berlomba-lomba untuk memperoleh tempat duduk di deretan terdepan.
setelah bangun pagi-pagi dan sholat Subuh ada anak SD di Kandangserang bergegas dengan teman sekelompoknya berangkat dan pintu gerbang belum dibuka mereka sekelompok memperoleh tempat duduk di deretan terdepan. Termasuk anak yang berinisial "D". mungkin lewat celah jendela yang lupa dikunci oleh penjaganya.
rona kebahagiaan terpancar dari raut muka mereka, berharap tahun ini dapat meningkatkan prestasinya dengan duduk di deretan terdepat karena sangat dekat dengan untuk guru memperoleh materi pelajaran.
Sambil menunggu guru masing-masing murid SD tersebut mencoba mencuri pandang Tas dan Sepatu yang dipakainya. anak ini juga merasa senang ketika Tas dan sepatunya juga Baru.
Ketika sedang dalam keceriaannya menunggu Bu Guru tiba -tiba datang dengan menggandeng seorang murid di tangannya. sambil tengak -tengok Bu Guru tersebut tertuju pandang ke tempat duduk anak yang berinisial D. mungkin dalam benaknya anak ini yang mudah dieksekusi tempat duduknya karena berasal dari keluarga biasa-biasa saja, dan orang tuanya jika ada kegiatan PIKNIK ada kecenderungan tidak ikut walaupun uang tabungannya sudah dipotong.
Dengan suara yang dibuat seolah berwibawa langsung anak yang berinisial D disuruh pindah ke bangku paling belakang. remuk redam hati sang anak ini, tetapi tidak mampu protes, usahanya yang penuh resiko dipatahkan oleh seorang guru yang mungkin tidak tahu dampak negatifnya terhadap anak tersebut.
Diamnya anak ini ada rasa takut jika berani menentang akan bisa berdampak tidak naik kelas.
disadur dari cerita dan tangisan seorang anak SD Kandangserang yang pulang sekolah di hari pertama.
jika ini benar-benar terjadi ... Gagal Penanaman Pendidikan Karekter Sejak SD
Klik DISINI untuk melihat artikel aslinya. 


Hello world,
pernah menikmati enaknya kue Kho## #an (sengaja saya sensor karna saya tidak bermaksut memasarkan merk disini), kue ini sangat terkenal bahkan ketika lebaran banyak orang yang membelinya untuk dijadikan suguhan tamu.. bergambar keluatga yang sedang meminum teh dengan memakan kue.. hemm.. nikmat.... dengan isi yang beranekaragam bentuk dan rasa menjadi daya tarik tersendiri untuk kita namun pernahkah kita mencari cari serpihan atau remukan remukan kue yang ada dibawah ketika kue itu sedang penuh dengan kue kue yang memikat? inilah yang terjadi disini.. apalah daya kita yang hanya remukan kue? pastilah mereka akan mengutamakan kue yang besar untuk diambil.. apalah daya kita.... hanya remukan kue yang ada di bawah tumpukan tumpukan kue besar. tumpukan kue besar? berrti kita kecil? pernah lihat remukan kue yang lebih besar dari kue utuh? sahabat sahabat sekalian, rekan rekan sekalian jangan pernah lupa bahwa kue mash utuh atau remukan kue itu rasanya sama.. bahkan bisa jadi lebih enak yang remukan.. jadi perlakukanlah sama. kenapa? karna kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok. 

Silahkan Tinggalkan Komentar tentang artikel ini

Comments for blogger! brought to you by Dunia Pendidikan , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?

0 Tanggapan:

Post a Comment