Judul tulisan ini sedikit provokatif, dilematis, dan
galauis. Tapi sekali lagi maaf – maaf nih, bukan untuk menyinggung atau membuat
sensitif tingkat dewa buat kamu-kamu yang lagi bejibaku dengan masalah akhir (
red : Tugas Akhir ) enggak kelar-kelar. hehe..
be honest, tulisan ini sebenarnya adalah curhatan sang
pemilik blog yang mana saat ini masih belum kelar tuh menanggalkan status
mahasiswa D3. Dibilang curhatan sebenernya enggak juga sih, ini lebih kepada
cerita “pembelajaran” yang saya temukan selama menikmati hari-hari perjuangan
menuju kemerdekaan ( red : lulus ).
Well, udah enggak kerasa gue udah Tiga tahun kuliah di AKATEL.
And you know what, udah ada maba. Yeaah..mahasiswa baru ( Maba ) angkatan 2012
bro sist, sedangkan gue, gue adalah maba 2009. Maba juga sih judulnya, tapi
Mahasiswa Baheula. hihihi…
Oke, lupakan apa itu disparitas kesenjangan angkatan, yang penting
sama-sama mahasiswa AKATEL <— ” Ngeeleees teruus “
Bicara kelulusan itu, gue akuin lah pasti menjadi
moment/titik/keadaan yang bikin semua terharu membiru. Kalau gue liat-liat nih
mereka yang udah lulus (Baik dari kampus gue ato kampus tetangga), ketika
yudisium dan ketuk palu dinyatakan lulus, itu rasanya macem-macem. Ini dia
opini dari temen gue :
” Ketika dinyatakan lulus itu, rasanya seperti bebas hutang
“. ( Menurut Mr. X yang sering ngutang di kantin atau sama temen gue.
ada lagi yang berkomentar, tentang kelulusan,
menurutnya ” kelulusan itu rasanya lega
kayak habis hijab qabul ” ( Menurut Mrs.Y yang ternayta udah menikah ).
intinya macem-macem kan makna dan perspektif kelulusan.
Masuk kuliah di AKATEL itu enggak mudah, apalagi ternyata jalan hidup gue
berlabuh di AKATEL ini. Mulai dari perjuangan untuk seleksi dan akhirnya
diterima di SMK Telkom Purwokerto jurusan Tekhnik Jaringan Akses Pelanggan hingga akhirnya gue
diterima di AKATEL Purwokerto jurusan Tekhnik Telekomunikasi.
Silahkan Tinggalkan Komentar tentang artikel ini
Comments for blogger! brought to you by Dunia Pendidikan , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?